Jumat, 25 Juni 2010

OSTEOPOROSIS???

Tulisan ini merupakan hasil wawancara Mutiara Althaf dengan dr. John Butar Butar, SpOt
Selasa, 15 Juni 2010, Rs. Siloam, Tangerang

Ortopedi merupakan ilmu kedokteran yang menangani penyakit-penyakit tulang, otot dan jaringan-jaringan penunjangnya. Ortopedi sendiri berasal dari dua kata yakni orto, yang artinya tulang dan pedi, yang artinya anak-anak. Ortopedi sendiri berasal dari Perancis. Awalnya ortopedi ini hanya menangani penyakit tulang yang bengkok yang dialami oleh anak-anak. Namun seiring berkembangnya zaman, ortopedi kini bukan hanya menangani masalah tulang yang bengkok tapi berbagai penyakit, baik pada anak-anak hingga lansia, seperti:
1.      Trauma                          : patah, putus dan kerusakan tulang lainnya yang diakibatkan kecelakaan.
2.      Pengapuran tulang  : penuaan sendi yang mengakibatkan terbentuknya tulang baru.
3.      Overius                         : kerusakan tulang akibat penggunaan yang secara berlebihan.
4.      Osteoporosis           : kerapuhan tulang yang bisa mengakibatkan patah tulang.
Dewasa ini penyakit yang sedang marak dibicarakan banyak orang adalah penyakit osteoporosis, yakni keadaan dimana rendahnya kepadatan tulang. Osteoporosis banyak dialami oleh orang yang berumur  60 tahun keatas.  Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kepadatan tulang, namun secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa kebiasaan pola makan yang tidak benar-lah yang menjadi sumber utama orang-orang beresiko mengalami osteoporosis. Mengapa demikian? Hal ini karena kebanyakan orang-orang khususnya orang indonesia tidak mengetahui bagaimana kapasitas tubuh dalam memenuhi kebutuhan makanan yang bergizi dan seimbang. Dari hasil penelitian para ahli mengatakan bahwa kebanyakan orang Indonesia hanya memenuhi 250 mg kalsium per hari, padahal tiap harinya khususnya para remaja harus memenuhi 1000-1500mg kalsium per hari. Dari data tersebut maka jelaslah mengapa kebanyakan orang Indonesia di masa tuanya mengalami penyakit rendahnya kepadatan tulang.
Adapun faktor-faktor resiko lainnya yang dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit ini seperti:
1.      Menstruasi  yang tidak teratur, dengan tanda-tanda awal menstruasi terlambat namun berhentinya terlalu cepat. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan esterogen.
2.      Faktor kurus
3.      Kurang aktivitas
4.      Gangguan Hormonal
Namun pengetahuan yang berkembang saat ini banyak yang mengatakan bahwa osteoporosis sama dengan pengapuran. Namun dalam ilmu ortopedi dikatakan bahwa kedua penyakit ini berbeda. Pengapuran sendiri di definisikan sebagai penuaan sendi kemudian membentuk tulang baru. Pengapuran sendiri dibagi menjadi 2 divisi yakni pengapuran sekunder dan pengapuran primer. Pengapuran sekunder disebabkan karena keseleo, kecelaaan dan cidera olahraga. Sedangan pengapuran primer merupakan pengapuran yang di derita oleh kebanyakan orang yang berusia 50 tahun ke atas.
Dan yang dimaksud dengan osteoporosis didefinisikan seperti yang sudah dipaparkan di atas yakni rendahnya kepadatan tulang.
Adapun gejala dini bagi penderita osteoporosis, yakni:
1.      Punggung
2.      Pangkal paha
3.      Pergelangan  paha.
Orang yang menderita osteoporosis biasanya mengalami berbagai keluhan yang cukup khas seperti:
1.      Nyeri punggung mendadak di tengah-tengah
2.      Merasa bertambah pendek
3.      Mengalami patah tulang yang tidak jelas apa penyebabnya.
Bila keluhan ini sudah dialami maka hal yang harus dilakukan untuk memastikan penyakit ini adalah dengan melakukan berbagai pemeriksaan seperti merontgen, memeriksa dengan memasukkan kaki dengan bantuan ultra sounds dan bonden sitopetri (semakin minus angka yang diperoleh maka kemungkinan untuk osteoporosis lebih tinggi).
Selanjutnya bila hasil pemeriksaan ini posistif maka harus dilakukan pengobatan yakni dngan pengobatan berjangka:
1.      Seminggu sekali       : dengan tablet kalsium
2.      Sebulan kalsium       : dengan tablet kalsium
3.      Setahun sekali          : dengan suntikan kalsium
Ada pepatah yang mengatakan bahwa mencegah itu lebih baik dari pengobatan. Maka dokter spesialis ortopedi memberikan beberapa tips-tips dalam mencegah penyakit ini utamanya dilakukan oleh para remaja yang masih bisa menabung kalsium di dalam tubuhnya. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
v   Diet cukup kalsium dengan banyak mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium seperti susu, keju ataupun tablet kalsium. (Bagi para remaja lebih disarankan untuk terus menabung kalsium sebelum usia 30 tahun. Karena hal ini dapat banyak membantu di kemudian hari untuk menimbun kalsium di dalam tubuh sehingga kepadatan tulang akan terrjaga hingga usia lanjut bahkan sampai akhir hayat).
v   Sering melakukan aktivitas untuk menimbun kalisum di dalam tulang agar tulang menjadi kuat dan kepadatannya tinggi.
v   Lebih sering menjemur tubuh di atas sinar matahari pagi sebelum jam 10 hal ini dapat membantu penyerapan kalsium di dalam tulang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komenter blog ini yah...